Untuk menjaga kesinambungan kegiatan Sekolah Anak Negeri, Lentera Negeri secara rutin melakukan rekruitment dan pelatihan calon relawan yang dinamakan Training of Volunteer (TOV). TOV dilaksanakan 2 kali setahun dan sekarang sudah angkatan ketiga. Pada ToV 3 ini pendaftaran calon relawan sudah dibuka sebulan sebelumnya dan ada sekitar 120 orang pendaftar. Namun karena keterbatasan dan efektifitas pelatihan maka direkrut 44 calon relawan. Pelatihan ini dilaksanakan di Bapelkes Antang selama 2 hari yaitu tanggal 25-26 April 2015.
Pada hari pertama pelatihan, acara dimulai dengan pembukaan dilanjutkan dengan acara perkenalan. SC dan panitia dengan ice breakernya benar-benar memecah kebekuan peserta. Materi untuk hari pertama cukup padat. Dimulai dengan Pengenalan Lentera Negeri dan Tanggung Jawab Kaum Terdidik oleh Syahid Arsjad, Pendekatan Psikologi dalam pembentukan karakter anak oleh Kanda Faisal Ramadhansyah Pusadan, Psikologi Komunikasi oleh kanda Abdul Haris dan kanda Ashri Sallatu dengan Materi penggunaan media kreatif. Untuk mengusir kejenuhan peserta, Sc dan panitia menyelinginya dengan games, games menarik.
Pada hari kedua materi pelatihan adalah out bond, english fun learning dan micro teaching. Out bond dikuti peserta dengan antusias. Outbond dimaksudkan untuk mencairkan suasana dan saling kenal lebih dekat sesama relawan, membangun kerja sama , melatih problem solving dan kepemimpinan. Suasana benar cair dan heboh, semoga membawa kesan...he...he... acara selanjutnya adalah english fun learning yang dibawakan oleh kanda Andi patongai. konsepnya adalah bermain sambil belajar, belajar yang menyenangkan
Acara selanjutnya adalah Micro Teaching. Metode Mikro Teaching kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pada ToV kali ini, peserta dibagi beberapa kelompok berdasarkan kelas mengajarnya. Disetiap kelas diperkenalkan kondisi kelas masing-masing dan setiap relawan diminta menjadi pengajar secara bergantian. Setelah itu relawan terbaik mewakili kelas masing-masing tampil di kelas besar, sebagian panitia dan peserta menjadi siswanya. simulasi mengajar yang menggambarkan kondisi kelas sekolah anak negeri. Acaranya tak kalah heboh... benarlah kata orang, mudah menjadi siswa yang nakal, tapi tak mudah menjadi guru yang baik. Harapannya di kelas nanti, mampu diaplikasikan ilmu yang didapatkan pada ToV ini.
Akhirnya, training ini harus berakhir.. tak ingin rasanya berhenti berfoto bersama. Panitia dan peserta berbaur menjadi satu... Bersama berbagi untuk anak negeri.
Saturday 9 May 2015
Friday 3 April 2015
Meriahnya English Fun Day II di Benteng Rotterdam
Setelah program Bakti Sosial di desa parenreng kab. pangkep, disela-sela rutinitas mengajar mingguan di tiap-tiap kelas, Lentera Negeri Foundation meluncurkan program English Fun Day II. Wah, memang semangat relawan Lentera Negeri tidak ada habisnya. Kali ini program English Fun Day (EFD II) diadakan di Benteng Rotterdam. Pesertanya adalah 40 orang siswa sekolah anak negeri dari 5 kelas yang ada. Siswa yang memenuhi test vocabulary dasar di masing-masing kelasnya terpilih menjadi peserta. Memang konsep EFD (seperti juga EFD I) adalah sebagai ajang evaluasi proses pembelajaran selama enam bulan. namun evaluasinya dilakukan dengan suasana santai dan nyaman. Selain itu diharapkan mengobati kejenuhan di kelas masing-masing. Untuk itu belajar dan bermain benar-benar ditonjolkan dalam kegiatan ini. Benteng Rotterdam dipilih karena aspek kesejarahan dan memiliki tempat yang kondusif untuk kegiatan sosial seperti ini.
Sesuai kesepakatan panitia, peserta dari masing-masing kelas sudah berkumpul di Benteng Rotterdam pukul 09.00. Peserta yang pertama hadir adalah peserta dari kelas D, meskipun lokasinya terjauh dibandingkan dengan kelas lainnya. Wah, aplaus deh buat pendamping kelas D. Setelah peserta hadir semuanya, acara pun dimulai dengan games perkenalan dan pembentukan kelompok. Peserta diacak agar anggota kelompok tidak berasal dari kelas yang seragam. Setelah terbentuk kelompok, masing masing kelompok membuat yel-yel dan belajar reading (prounounciation). Setelah itu berkumpul kembali dan perlombaan yel-yel pun dimulai. Peserta dan relawan sama-sama bersemangat sehingga EFD begitu meriah.
Acara selanjutnya adalah test vocabulary dasar. ada 15 pertanyaan yang telah diramu oleh kakak fatma. Dari test ini yang dinyatakan lolos ke babak selanjutnya adalah 25 orang. Tes selanjutnya adalah sistem gugur ala rangking 1 sampai terpilih juara 1. Sampai siang, peserta masih tetap bersemangat, sampai lupa kalau makan siang telah tiba. peserta dan relawan pun makan siang bersama ala kadarnya. Setelah sholat dhuhur games selanjutnya adalah ular tangga anti korupsi. permainan ini mirip permainan ular tangga biasa, namun pertanyaannya tentang wawasan kebangsaan dan penanaman karakter anti korupsi. Persaingan antar kelompok sangat ketat membuat acara semakin meriah.
Setelah jam 3 siang, pemberian paket alat tulis pada masing -masing peserta. pemberian hadiah juga diberikan pada pemenang masing-masing games. Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan rejekinya untuk adik-adik kami di sekolah anak negeri. Terima kasih pula pada panitia EFD khususnya kakak Ismul dan kakak Uni yang bekerja keras tak kenal lelah banting tulang mengumpulkan dana dan menyukseskan acara ini. he..he...
Acara kemudian ditutup dengan acara balon impian. Setiap peserta diminta untuk menuliskan cita-citanya dan diterbangkan bersama-sama. Ternyata banyak relawan yang juga menitip impiannya. Semoga sukses semua adik-adik. Karena kesuksesan adalah hak semua insan.
Mendiskusikan yel-yel kelompok dipandu kakak relawan
Sesuai kesepakatan panitia, peserta dari masing-masing kelas sudah berkumpul di Benteng Rotterdam pukul 09.00. Peserta yang pertama hadir adalah peserta dari kelas D, meskipun lokasinya terjauh dibandingkan dengan kelas lainnya. Wah, aplaus deh buat pendamping kelas D. Setelah peserta hadir semuanya, acara pun dimulai dengan games perkenalan dan pembentukan kelompok. Peserta diacak agar anggota kelompok tidak berasal dari kelas yang seragam. Setelah terbentuk kelompok, masing masing kelompok membuat yel-yel dan belajar reading (prounounciation). Setelah itu berkumpul kembali dan perlombaan yel-yel pun dimulai. Peserta dan relawan sama-sama bersemangat sehingga EFD begitu meriah.
Ranking I ala Lentera Negeri
Acara selanjutnya adalah test vocabulary dasar. ada 15 pertanyaan yang telah diramu oleh kakak fatma. Dari test ini yang dinyatakan lolos ke babak selanjutnya adalah 25 orang. Tes selanjutnya adalah sistem gugur ala rangking 1 sampai terpilih juara 1. Sampai siang, peserta masih tetap bersemangat, sampai lupa kalau makan siang telah tiba. peserta dan relawan pun makan siang bersama ala kadarnya. Setelah sholat dhuhur games selanjutnya adalah ular tangga anti korupsi. permainan ini mirip permainan ular tangga biasa, namun pertanyaannya tentang wawasan kebangsaan dan penanaman karakter anti korupsi. Persaingan antar kelompok sangat ketat membuat acara semakin meriah.
Nikmatnya makan bersama
Persiapan games ular tangga anti korupsi
Setelah jam 3 siang, pemberian paket alat tulis pada masing -masing peserta. pemberian hadiah juga diberikan pada pemenang masing-masing games. Terima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan rejekinya untuk adik-adik kami di sekolah anak negeri. Terima kasih pula pada panitia EFD khususnya kakak Ismul dan kakak Uni yang bekerja keras tak kenal lelah banting tulang mengumpulkan dana dan menyukseskan acara ini. he..he...
Balon Impian
Bersama berbagi untuk anak negeri
Tuesday 24 February 2015
Baksos Lentera Negeri, Antusiasme Anak - Anak dan Segarnya Alam Desa Parenreng
Salah satu program kerja unggulan Lentera Negeri pada tahun 2015
ini adalah Bakti Sosial. Pelaksana kegiatan adalah Relawan Lentera
Negeri alumni TOV 2. Baksos ini berisi rangkaian kegiatan yaitu pembentukan
perpustakaan desa, bantuan TPA (Taman Pengajian Al-Qur'an) dan Motivasi/ Games
bagi anak-anak TPA. Setelah melakukan survey, Baksos akan diadakan di di Desa
Parenreng, Kecamatan Sigeri Kabupaten Pangkep. Sekitar 80 km dari kota
Makassar. Tempat ini dipilih karena mewakili nuansa desa yang sesungguhnya,
baik tradisi penduduknya terutama anak-anak dan terlebih alam desanya yang
begitu asri dibawah kaki Gunung Sorongan.
Setelah melewati rangkaian persiapan, maka tibalah hari H Baksos
yaitu pada tanggal 21 Februari 2015. Para peserta baksos berkumpul di gedung
ipteks untuk Briefing persiapan berangkat, berdoa agar diberi kemudahan,
keselamatan dan kelancaran acara. Rombongan berangkat pukul 9.00, mundur
sedikit dari yang dijadwalkan, kami berangkat dengan mobil dan motor. Tapi
bukan geng motor he...he.,..
Berfoto sebelum berangkat
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam kearah luar
kota Makassar, sampailah di persimpangan kec. sigeri, Hanya 7 km dari poros
makassar - pare-pare maka sampailah di desa parenreng, dibawah kaki
gunung sorongan. Alam desa yang begitu asri. Dari jauh nampak 3 air terjun di
punggung gunung sorongan. Terima kasih pada warga desa yang tetap memelihara
kelestarian alam desa parenreng, keasrian alam yang sulit lagi ditemukan
didekat pemukiman penduduk. Kami berteriak kegirangan merasakan kesegaran alam
desa yang belum terkontaminasi dengan polusi.... feel free...
Desa Parenreng di kaki Gunung Sorongan
Sesampai di desa parenreng, kami disambut dengan pak RW dan
istrinya yang begitu ramah, khas orang bugis. Rumah panggungnya besar dan
kokoh, siap menampung kami yang berjumlah 23 orang. Kami istirahat sejenak,
sebagian tak sabar langsung kesungai yang hanya beberapa meter dibelakang
rumah. Saya rombongan terakhir yang tiba dilokasi karena membawa perlengkapan
perpustakaan. Istirahat sejenak, dan makan siang. Ternyata anak-anak TPA yang
sudah dihubungi sudah berdatangan. Mereka sudah tidak sabaran berkenalan dengan
kakak-kakak Lentera Negeri.
Games dan motivasi bersama anak-anak desa parenreng
Acara pun dimulai dengan pembukaan Baksos oleh yang mewakili Ibu
kepala desa, pemberian bantuan kepada TPA dan anak-anak. setelah itu langsung
masuk ke games perkenalan untuk anak-anak TPA. sebagian kakak relawan
mempersiapkan buku-buku untuk perpustakaan lentera negeri. Anak-anak mengikuti
acara dengan antusias, apalagi waktu acara rangking satu yang dibawakan oleh
kak Fatma dan kak Bintang. Tak sadar, hari sudah pukul 5 sore, anak -anak pun
bubar dan diminta datang keesokan harinya pukul 9.00 pagi. Acara kami lanjutkan
dengan berenang di sungai yang ada dibelakang rumah. Puas sepuas puasnya.
segarnya air pegunungan
Malam harinya semua pada kecapean, bahkan briefing pun harus
tertunda dan baru bisa dimulai jam 11.00, karena pada istirahat dan mati lampu.
Besoknya, setelah sarapan pagi nasi goreng buatan chef Uni, kami berjalan
menyusuri desa parenreng menuju pegunungan yang katanya tempat orang-orang
mencari batu akik. Menyusuri jalan desa yang begitu asri, sebelah kiri jalan persawahan sedangkan sebelah kanan pegunungan yang hijau. suara air mengalir terdengar jelas, menambah nyaman suasana perjalanan. Sampai jam 9.00 tak ingin rasanya meninggalkan bukit tempat melihat alam desa parenreng dari ketinggian, namun kami sudah harus beranjak untuk agenda lainnya.
Jalan pagi menikmati alam desa
Pembentukan perpustakaan Desa Parenreng
Akhir acara, penyerahan bingkisan kepada adik-adik santri tpa dan pembukaan perpustakaan. Jam 15.00 kami meninggalkan desa parenreng untuk kembali kemakassar. sungguh berat rasanya meninggalkan desa yang sangat asri ini. Desa parenreng,,, tunggu, kami akan kembali, tapi entah kapan
Subscribe to:
Posts (Atom)